Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) Disusun guna memenuhi tugas semester 4 Mata Kuliah Lalu Lintas Pembayaran DL Disusun Oleh: Nur Irfiyatun Nisa (2012114108) Reka Fairuz Salsabila (2012116006) Nailul Author (2012116031) M. Alfi Rosyada (2012116034) Retno Alimah (2012116043) KELAS A D3 PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN 2018 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah Swt., atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “ Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) ” ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada nabi dan junjungan kita, Nabi Muhammad SAW., ke
Postingan populer dari blog ini
Perencanaan Ekonomi Dalam Islam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Krisis ekonomi merupakan krisis yang paling banyak dirasakan oleh masyarakat.Salah satu penyebabnya karena krisis ini menyentuh langsung keperluan dasar mereka baik pada aspek biologis maupun sosiologis.Sebetulnya perencanaan pembangunan di Indonesia banyak diarahkan pada pembangunan ekonomi, namun hanya terfokus pada pertumbuhan ekonomi semata.Alhasil lahirlah kesenjangan ekonomi dimana segelintir orang hidup dalam berkelimpahan, sementara sebagian besar masyarakat lainnya hidup dalam keadaan memperihatinkan.Mereka tidak mampu memenuhi hajat hidup sehari-hari.Target pertumbuhan ekonomi yang seperti ini hanya untuk kepentingan persaingan perseorangan, bukan mewujudkan kesetiakawanan dan kerjasama sosial. Pembangunan ekonomi yang disertai dengan perubahan sosial budaya akan banyak menimbulkan masalah moral, oleh karena itu alternatif yang dapat dilakukan oleh ekonomi agar merespon aspek moral dengan cara mengkaitkan pembangunan ekonomi d
Tatanan Sosial Islami
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar belakang Ibnu taimiyah dan pemikir islam lainnya menyatakan, pemerintahan merupakan institusi yang sangat dibutuhkan. Dalam menggambarkan dibutuhkannya sebuah negara, ia menyatakan: “Patut dicatat bahwa mengatur segala urusan masyarakat itu, merupakan salah satu hal penting yang diperukan (wajjibat) dalam agama (ad-din). Ad-din, sesungguhnya tak bisa dibangun tanpa itu. Seluruh anak cucu di dunia itu merupakan anak cucu Adam, yang tidak bisa disempurnakan urusannya, kecuali melalui organisasi masyarakat yang baik (ijtima’) . Sebab, mereka saling membutuhkan pemimpin.” Ia memberi dua alasan dalam menetapkan negaa dan kepemimpinan negara itu sebagai kewajiban agama. Pertama, sabda Rasulllah SAW: “Jika tiga orang melakukan perjalanan bersama, mereka harus mengangkat seorang diantara mereka sebagai pemimpin.” Ketika mengutip hadist ini, dia menjelaskan: “Jika seseorang pemimpin di butuhkan dalam sebuah perjalanan yang secara tempo
Komentar
Posting Komentar